MH370 - Kedutaan Besar Indonesia kecam laporan Utusan Malaysia

KUALA LUMPUR: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengecam laporan Utusan Malaysia yang merujuk spekulasi dalam portalCabal Timesyang mengaitkan Indonesia terlibat dalam gerakan 'rahsia globalisasi' atau pakatan Barat yang mempunyai agenda tertentu.

Dalam satu kenyataan media yang dikeluarkan hari ini, pihak KBRI menegaskan sejak pesawat MH370 hilang pada 8 Mac, pemerintah Indonesia merupakan antara negara pertama menghulurkan bantuan dalam usaha mencari dan menyelamat.

"Kedutaan Besar lndonesia dengan tegas juga membantah tuduhan baahwa lndonesia terlibat dalam gerakan "rahasia globalisasi" atau "koalisi barat" yang memiliki agenda tertentu.

Spekulasi tersebut jelas tidak memiliki data dukung sama sekali dan hanya menciptakan kebingungan publik. Terlebih lagi, tulisan tersebut juga sangat melukai penumpang warga negara lndonesia, perasaan keluarga para penumpang, termasuk yang sedang dalam kondisi teramat sulit dan bersedih," kata kenyataan tersebut.

KBRI juga menegaskan komitmen yang diberikan Indonesia kepada semangat ASEAN dan hubungan dengan Malaysia yang sangat rapat.

"lndonesia juga akan terus memberikan dukungan dan kerjasamanya untuk mencari pesawat tersebut hingga ditemukan," kata kenyataan itu lagi.

Kenyataan itu juga menjelaskan, lndonesia juga meminta agar spekulasi yang tidak bertanggung jawab dihentikan kerana tidak membantu usaha mencari pesawat MH370 milik Malaysia Airlines (MAS) yang menjadi tujuan utama operasi SAR melibatkan 25 buah negara.

Dalam laporan Utusan Malaysia pada 17 Mac lalu, bertajuk "MH370 disembunyi di pangkalan AS di Diego Garcia?" dimuatkan dakwaan portalCabal Timesbahawa sekiranya spekulasi pesawat itu terbang ke pangkalan tentera AS di Diego Gracia adalah benar, radar Indonesia sudah pasti mengesan kedudukan pesawat tersebut.

Portal itu juga mendakwa Indonesia akan berdiam diri tentang apa yang dikesan pada radar mereka kerana negara tersebut dikatakan terlibat dalam gerakan 'rahsia globalisasi' atau pakatan Barat yang mempunyai agenda tertentu.